Ragam Tradisi Menyambut Keluarga Pulang Haji di Indonesia

Tradisi haji

Kepulangan para jemaah haji dari Tanah Suci merupakan momen yang penuh dengan kebahagiaan dan rasa syukur. Di berbagai penjuru Indonesia, tradisi menyambut keluarga pulang haji telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan agama.

Tradisi ini tidak hanya bertujuan untuk menyambut kepulangan para jemaah haji, tetapi juga untuk berbagi kebahagiaan, mempererat silaturahmi, dan mendoakan keberkahan bagi mereka. Ragam tradisi menyambut keluarga pulang haji di Indonesia mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi yang dimiliki oleh bangsa ini. Berikut beberapa contoh tradisi yang sering dilakukan:

Penjemputan di Bandara

Saat para jemaah haji tiba di bandara atau pelabuhan, mereka biasanya disambut dengan meriah oleh keluarga, kerabat, dan tetangga. Penjemputan ini biasanya diiringi dengan musik tradisional, tarian, dan penyebaran air bunga sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur. Di beberapa daerah, bahkan ada yang menggunakan mobil hias untuk menjemput para jemaah haji.

Siraman Air Zamzam

Setibanya di rumah, para jemaah haji biasanya dimandikan dengan air zamzam. Air zamzam dipercaya memiliki khasiat khusus dan membawa keberkahan bagi yang meminumnya. Prosesi ini biasanya dilakukan oleh keluarga terdekat, sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas keselamatan dan keberkahan yang telah diraih oleh para jemaah haji.

Mencium Jubah Baju

Para anggota keluarga biasanya akan mencium jubah haji yang dikenakan oleh jemaah haji sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur. Jubah haji ini dianggap sebagai simbol kesucian dan keberkahan, karena telah dipakai selama melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.

Membagikan Oleh-Oleh

Para jemaah haji biasanya membawa oleh-oleh dari Tanah Suci untuk dibagikan kepada keluarga, kerabat, dan tetangga. Oleh-oleh ini biasanya berupa air zamzam, kurma, sajadah, dan souvenir lainnya. Pemberian oleh-oleh ini merupakan bentuk berbagi kebahagiaan dan rasa syukur atas nikmat yang telah diperoleh selama di Tanah Suci.

Pengajian dan Doa Bersama

Seringkali diadakan pengajian dan doa bersama untuk mendoakan keselamatan dan keberkahan bagi para jemaah haji dan keluarga mereka. Pengajian dan doa bersama ini biasanya dilakukan di masjid atau di rumah jemaah haji. Dalam acara ini, biasanya dibacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan doa-doa untuk keselamatan dan keberkahan.

Tradisi Lokal

Selain tradisi-tradisi umum yang disebutkan di atas, terdapat pula berbagai tradisi lokal yang dilakukan untuk menyambut keluarga pulang haji.

Di Jawa, misalnya, terdapat tradisi “Sekaten” yang merupakan rangkaian acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diwarnai dengan berbagai kegiatan, seperti pertunjukan wayang kulit dan pasar malam.

Di Sumatera Barat, terdapat tradisi “Manangko” yang merupakan tradisi penyambutan dengan cara menaburkan tepung beras dan air bunga kepada jemaah haji.

Makna dan Nilai Tradisi Menyambut Keluarga Pulang Haji

Tradisi menyambut keluarga pulang haji tidak hanya memiliki makna seremonial, tetapi juga memiliki nilai-nilai yang mendalam.

Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan kepada para jemaah haji yang telah melaksanakan ibadah haji dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

Selain itu, tradisi ini juga menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi antar anggota keluarga, kerabat, dan tetangga. Di tengah kesibukan dan hiruk pikuk kehidupan modern, tradisi ini menjadi pengingat bagi kita untuk selalu bersyukur atas nikmat Allah SWT dan mempererat tali persaudaraan.

Tips Menyambut Keluarga Pulang Haji

Berikut beberapa tips untuk menyambut keluarga pulang haji:

  • Siapkan sambutan yang hangat dan penuh kasih sayang. Ekspresikan rasa syukur dan kebahagiaan atas kepulangan mereka.
  • Dekorasi rumah dengan nuansa Islami. Ciptakan suasana yang nyaman dan religius untuk menyambut para jemaah haji.
  • Siapkan hidangan spesial yang disukai oleh jemaah haji. Tanyakan kepada mereka tentang makanan yang mereka inginkan selama di Tanah Suci.
  • Berikan hadiah atau kenang-kenangan sebagai bentuk penghargaan. Hadiah tidak harus mahal, yang terpenting adalah ketulusan dan makna di baliknya.
  • Adakan pengajian atau doa bersama untuk mendoakan keselamatan dan keberkahan bagi jemaah haji dan keluarga. Ini merupakan momen yang tepat untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.

Ingin mengetahui informasi lainnya?mari bergabung bersama keluarga besar Universitas Islam Malang dengan daftar sekarang di pmb.unisma.ac.id

Baca juga: Teknologi Nirkabel: Apa yang Baru di Tahun 2024?