HARGA KEBUTUHAN BAHAN POKOK KIAN MENINGKAT

Harga kebutuhan bahan pokok terkini mencakup berita tentang kenaikan harga bahan pokok dan harapan masyarakat terhadap kontrol pemerintah. 

Sejumlah bahan pokok seperti beras, minyak, dan telur mengalami kenaikan harga, membuat masyarakat berharap adanya kontrol yang baik dari pemerintah serta subsidi atau bantuan dari dinas terkait untuk mengontrol harga bahan pokok[1]. 

Menurut pengamat Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS), naiknya harga pokok disebabkan oleh masa panen yang masih jauh sehingga ketersediaan barang tidak bisa bertambah dengan kebutuhan yang meningkat. 

Situasi pertanian saat ini berbeda dibandingkan sebelum Lebaran, di mana harga bisa lebih stabil karena ketersediaan produk pertanian yang stabil dengan adanya panen raya[1].

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa penyebab lonjakan harga bahan pangan pokok adalah ketergantungan impor pangan. Beberapa bahan pangan pokok naik di atas 20%, seperti cabai, bawang, kedelai, dan terigu. 

Ketergantungan impor ini membuat penyelesaian masalah harga bahan pokok perlu melibatkan lintas kementerian dan lembaga[2].

Warga Surabaya, Jawa Timur, juga mengalami kenaikan harga bahan pangan mendekati Ramadhan. Mereka berharap adanya intervensi demi kestabilan harga bahan pangan, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah atau miskin[3].

Ketua Komite Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Ajib Hamdani menjelaskan bahwa harga-harga pangan yang masih bergerak naik disebabkan oleh efek musiman siklus produksi ditambah efek domino kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). 

Selain itu, masalah kompleks seperti lag of time dari panen, masalah produktivitas yang rendah, dan kenaikan harga bahan bakar juga turut mempengaruhi kenaikan harga bahan pokok[4].

Strategi Mengatasi Kenaikan Harga Bahan Pokok

Untuk mengatasi dampak kenaikan harga kebutuhan bahan pokok, beberapa strategi dapat diambil:

  • Diversifikasi Konsumsi: Masyarakat dapat mencoba diversifikasi konsumsi dengan mencari alternatif produk yang lebih terjangkau.
  • Promosi Pertanian Lokal: Mendukung pertanian lokal dapat membantu mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan ketahanan pangan lokal.
  • Penguatan Kebijakan Subsidi: Pemerintah dapat mempertimbangkan peningkatan subsidi pada bahan pokok yang penting untuk menjaga stabilitas harga.
  • Peningkatan Kesadaran Konsumen: Edukasi konsumen tentang cara mengelola keuangan, memilih produk yang lebih ekonomis. Selain itu juga bisa diberikan cara meminimalkan pemborosan dapat membantu mengurangi tekanan ekonomi.

Citations:

[1] https://bisnis.solopos.com/harga-bahan-pokok-kompak-naik-masyarakat-berharap-kontrol-dari-pemerintah-1733966

[2] https://www.cnbcindonesia.com/news/20220617012856-4-347850/menteri-baru-jokowi-ungkap-penyebab-harga-bahan-pokok-mahal

[3] https://www.kompas.id/baca/nusantara/2023/03/20/surabaya-tak-bisa-hindari-kenaikan-harga-bahan-pangan

[4] https://www.cnbcindonesia.com/news/20230228192812-4-417761/ternyata-ini-biang-kerok-harga-sembako-beterbangan

Penulis: Nur Hidayati, Universitas Islam Malang