Dampak Frugal Living Bagi Keuangan Rumah Tangga

Dampak Frugal living di era seperti ini sudah mulai terlihat. Meskipun sulit untuk memberikan data yang konkret tentang pengurangan stres dengan frugal living karena pengaruhnya yang bersifat subjektif.

Beberapa penelitian dan survei menunjukkan korelasi antara praktik frugal dengan penurunan tingkat stres. Meskipun data ini tidak bersifat kausal, mereka memberikan wawasan tentang hubungan positif antara frugal living dan kesejahteraan mental. Berikut beberapa temuan yang relevan:

1. Penelitian oleh American Psychological Association (APA):

   APA telah melakukan beberapa studi yang menunjukkan bahwa kekhawatiran keuangan dapat menjadi penyebab utama stres. Dalam “Stress in America” survey, mereka menemukan bahwa orang yang merasa kesulitan keuangan lebih mungkin mengalami tingkat stres yang tinggi. Praktik frugal yang bertujuan untuk mengelola keuangan dengan lebih bijak. Membantu mengurangi kekhawatiran keuangan dan, oleh karena itu, tingkat stres.

2. Studi oleh National Endowment for Financial Education (NEFE):

NEFE telah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa individu yang memiliki keterampilan keuangan yang baik. Menerapkan kebiasaan pengelolaan keuangan yang bijak cenderung mengalami tingkat stres yang lebih rendah. Praktik frugal, seperti membuat anggaran dan menabung, adalah bagian dari keterampilan keuangan yang dapat mengurangi ketidakpastian dan stres keuangan.

Baca juga: Mengenal Ekonomi Era Digital: Manfaat, Peluang, dan Tantangan di Era Modern

3. Survei oleh The Harris Poll Mengenai Dampak Frugal Living

Survei yang dilakukan oleh The Harris Poll untuk NerdWallet. Hasil menunjukkan bahwa 71% responden yang mengaku memiliki utang merasa stres terkait keuangan. Sementara hanya 54% dari mereka yang tidak memiliki utang merasa demikian. Praktik frugal, seperti mengurangi pengeluaran dan fokus pada pengurangan utang, dapat membantu mengurangi tingkat stres terkait utang.

4. Penelitian oleh Journal of Consumer Culture:

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Consumer Culture. Peneliti menemukan bahwa gaya hidup sederhana dan kebahagiaan seringkali terkait erat. Frugal living, yang sering melibatkan pengurangan konsumsi bahan dan barang. Membantu mengurangi tekanan sosial untuk memenuhi standar materialistik dan meningkatkan kesejahteraan emosional.

Meskipun data ini memberikan gambaran umum tentang hubungan antara frugal living dan pengurangan stres. Penting untuk diingat bahwa setiap individu berbeda. Bagi sebagian orang, frugal living mungkin memberikan rasa kendali dan keamanan finansial yang dapat mengurangi stres. Sementara bagi yang lain, ini mungkin menimbulkan ketegangan. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan pendekatan frugal living dengan kebutuhan dan nilai-nilai pribadi.

Penulis: Naimatul Hasanah, Universitas islam malang