Pengaruh Kebangkrutan Perusahaan (Diukur dengan Metode Economic Value Added) terhadap Praktik Manajemen Laba

Pengaruh kebangkrutan perusahaan, yang diukur menggunakan metode Economic Value Added (EVA), menjadi topik kali ini. Pengelolaan laba atau manajemen laba menjadi aspek kritis dalam pengelolaan keuangan perusahaan, terutama ketika perusahaan menghadapi risiko kebangkrutan.

EVA menjadi indikator yang signifikan dalam mengevaluasi nilai perusahaan. Penghubungannya dengan manajemen laba dapat memberikan wawasan mendalam tentang praktik keuangan perusahaan dalam situasi krisis.

Krisis keuangan, ketidakpastian pasar, dan perubahan regulasi dapat memunculkan risiko kebangkrutan bagi perusahaan. Dalam menghadapi tekanan ini, manajemen laba menjadi strategi yang dapat diandalkan untuk memperindah laporan keuangan perusahaan. Namun, pertanyaan muncul mengenai bagaimana praktik manajemen laba berubah ketika perusahaan berhadapan dengan risiko kebangkrutan yang diukur dengan metode EVA.

Baca juga: Tranformasi Ekonomi China: Implikasinya di Asia Pasifik

Metode Penelitian Pengaruh Kebangkrutan Perusahaan

Studi ini menggunakan data keuangan historis perusahaan yang tercatat di pasar modal. Fokus pada periode sebelum dan selama potensi krisis keuangan. Variabel dependen adalah praktik manajemen laba, diukur dengan analisis accruals. Variabel independen adalah tingkat risiko kebangkrutan, diukur menggunakan metode EVA. Selain itu, faktor-faktor kontrol seperti ukuran perusahaan, tingkat utang, dan kinerja sebelumnya juga diperhitungkan.

Temuan dan Analisis:

Analisis data menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara risiko kebangkrutan, yang diukur dengan EVA, dengan praktik manajemen laba. Perusahaan yang menghadapi risiko kebangkrutan cenderung menerapkan strategi manajemen laba secara lebih agresif untuk memperbaiki posisi keuangan mereka. Studi ini juga menyoroti bahwa hubungan ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ukuran perusahaan, tingkat utang, dan kinerja sebelumnya.

Implikasi dan Rekomendasi:

Hasil penelitian ini memberikan wawasan tentang dinamika antara risiko kebangkrutan dan manajemen laba. yang dapat berguna bagi para praktisi keuangan, regulator, Peneliti Menyadari bahwa perusahaan yang berisiko kebangkrutan cenderung memiliki kecenderungan untuk mengelola laba. dapat membantu para pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang lebih informasional dan memahami lebih baik praktek keuangan perusahaan dalam kondisi sulit.

Pengaruh kebangkrutan perusahaan yang diukur dengan metode EVA terhadap manajemen laba menjadi subjek penelitian yang penting dalam konteks keuangan perusahaan. Penelitian ini menyajikan bukti empiris yang menunjukkan bahwa ada keterkaitan yang signifikan antara kedua konsep tersebut, memberikan wawasan yang mendalam tentang perilaku keuangan perusahaan dalam menghadapi risiko keuangan yang serius.

Penulis: Siti Aminah Anwar, Universitas Islam Malang