PERAN MEDIA SOSIAL DALAM MENGUATKAN MODERASI BERAGAMA DI PERGURUAN TINGGI NEGERI: TANTANGAN DAN PELUANG

Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan mahasiswa di perguruan tinggi, khususnya perguruan tinggi negeri (PTN). Media social juga memainkan peran penting dalam membentuk pandangan mereka terhadap beragam isu, termasuk keberagaman agama. Artikel ini mengeksplorasi peran media sosial dalam mempengaruhi dan memperkuat moderasi beragama di lingkungan perguruan tinggi negeri. Survei online dan analisis konten digunakan dalam menggali data dan menganalisisnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa media social dapat mempengaruhi toleransi dan dialog antaragama.

Keyword: Media Sosial, Moderasi Beragama

Pendahuluan

Perguruan tinggi negeri, sebagai pusat pendidikan dan keberagaman, memainkan peran penting dalam membentuk sikap dan nilai-nilai mahasiswa terhadap beragam keyakinan agama. Dalam era digital ini, media sosial menjadi saluran utama komunikasi di kalangan mahasiswa. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana media sosial dapat mempengaruhi moderasi beragama di kalangan mahasiswa perguruan tinggi.

Metode 

Penelitian ini menggunakan metode survei online yang melibatkan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi negeri. Selain itu, untuk menganalisis data, peneliti melakukan analisis konten media sosial untuk memahami narasi dan pemahaman moderasi beragama yang muncul di platform media social. Media social yang digunakan dibatasi hanya pada youtube, facebook, tiktok, dan what’s up.

Baca juga: Pengaruh Media Augmented Reality

Diskusi / Kajian Pustaka 

  1. Media Sosial 

Media sosial merujuk pada platform-platform daring yang memfasilitasi pembuatan dan berbagi konten oleh pengguna. Platform ini memungkinkan pengguna untuk terlibat dalam interaksi sosial, berbagi informasi, dan berpartisipasi dalam komunitas daring. Media sosial menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, memainkan peran besar dalam membentuk budaya digital dan membawa dampak signifikan terhadap cara kita berkomunikasi dan berinteraksi secara sosial. Lebih lanjut, media sosial dapat menjadi sarana yang kuat untuk membentuk sikap dan nilai beragama. Melalui konten yang disajikan, interaksi antarpengguna, dan informasi yang tersebar, media sosial dapat memainkan peran signifikan dalam membentuk persepsi masyarakat terhadap keberagaman agama.

  1. Moderasi Beragama di PTN 

Kajian literatur menyoroti kebutuhan akan pendekatan moderasi beragama di tengah-tengah konflik agama yang semakin kompleks. Media sosial, sebagai saluran komunikasi massal, dapat memperkuat atau melemahkan upaya moderasi beragama tergantung pada penggunaannya. Media sosial dapat memfasilitasi dialog dan pertukaran gagasan antaragama. Dengan memberikan platform untuk diskusi terbuka, media sosial dapat meningkatkan pemahaman antar komunitas agama dan mendorong dialog yang konstruktif. Seiring dengan manfaatnya, media sosial juga membawa risiko diseminasi informasi palsu dan penguatan polaritas opini. Hal ini dapat menciptakan lingkungan yang mempersulit moderasi beragama dengan meningkatkan ketidaksepahaman dan ketegangan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa media sosial dapat digunakan sebagai alat efektif dalam memberikan pendidikan beragama yang inklusif. Konten pendidikan, diskusi daring, dan kolaborasi antaragama dapat diperkuat melalui platform media sosial. Mahasiswa sering menggunakan media sosial sebagai sarana untuk mengartikulasikan pandangan agama mereka dan terlibat dalam aktivisme beragama. Hal ini dapat mempengaruhi dinamika moderasi beragama di lingkungan perguruan tinggi.

Kesimpulan

Media sosial tidak hanya mencerminkan realitas keberagaman agama, tetapi juga membentuk dan memengaruhi cara individu dan kelompok berinteraksi dengan keberagaman tersebut. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang peran media sosial dalam konteks moderasi beragama menjadi kunci untuk mengelola tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada.

Daftar Pustaka 

Ellison, N. B., Steinfield, C., & Lampe, C. (2007). The Benefits of Facebook “Friends:” Social Capital and College Students’ Use of Online Social Network Sites

Beyer, P. (2014). Religious Diversity and Religious Tolerance. In The Oxford Handbook of Religious Diversity.

Campbell, H. A. (2012). Digital Religion: Understanding Religious Practice in New Media Worlds.

Vosoughi, S., Roy, D., & Aral, S. (2018). The spread of true and false news online.

Duderija, A. (2010). The Role of Islamic Studies Departments and Their Graduates in the Integration of Islamic Values in the Media in Indonesia.

Bunt, G. R. (2003). Islam in the Digital Age: E-Jihad, Online Fatwas, and Cyber Islamic Environments.

Dian Mohammad Hakim; dian.mohammad@unisma.ac.id